Curug cimarinjung


Puas melihat keindahan Teluk Ciletuh asal ketinggian 230 mdpl, rute kami selanjutnya adalah menuruni puncak  darma berasal sisi sebaliknya menuju Curug Cimarinjung yang terletak pada Desa Ciwaru. Permanen dengan jalanan berbatu yang semakin mengecil. Berdasarkan gosip,
jalan ini ialah rute tracking bagi yg mau mengunjungi puncak  pengabdian dengan berjalan kaki. Rutenya memang tidak sejauh rute tunggangan yg kami lewati, tapi buat kami jauh dekat masih lebih lezat duduk anggun tahu-memahami hingga . Jika anda berpergian ke kawasan wisata Cimanjuring, kami sarankan anda tidak menggunakan mobil berjenis sedan lebih baik berjenis COMMERCIAL seperti toyota All new hilux karena mobil jenis ini dapat menembus berbagai medan dan memiliki dimensi mesin yang cukup kuat di bandingkan mobil sedan.

Menempuh bepergian lebih kurang 30 mnt berasal arah zenit darma, ditengah perjalanan kami melintasi jembatan besi yang seharusnya dulu difungsikan buat menghubungkan wilayah Pelabuhan Ratu dan  Ujung Genteng. Sebab syarat jalan yang rusak, akhirnya akses ini terbengkalai. Jembatan tanpa railing besi ini melintas sempurna di atas peredaran sungai Cimarinjung.

 Mampu dibilang sekarang posisi kami masih berada di atas Curug Cimarinjung yang berada disebelah kanan kami. Jika menoleh ke kiri, terdapat beberapa curug terlihat. Sayangnya belum terdapat akses buat menuju Curug ini, waktu kami tanyakan ke pemandu kami, nama Cururg tersebut ialah Curug Nyelempet, mungkin karena posisinya yg sedikit tertutup tebing dan  pohon-pohonan sebagai akibatnya sedikit tersembunyi.

sesudah melewati jembatan ini, jalan yang dilalui akan terus menurun sampai akhirnya kami berhenti di warung pertama yang kami temui. Persis pada samping warung itu merupakan jalan masuk menuju Curug Cimarinjung. Jalan yang kami lalui merupakan jalan setapak ditepi peredaran irigasi. Cukup 10 mnt berjalan kaki menembus hutan mungil, di depan jalan kami terhalang oleh batu besar  yg menutupi 1/2 jalan kami. Jangan risi karena dibalik batu ini lah Curug Cimarinjung akan menyambut kami.

Curug ini sangat tidak selaras menggunakan dua curug sebelumnya, Jika mau diandaikan, berada di daerah ini baru benar-sahih terasa bahwa kita terdapat pada situs sejarah. Dengan batu-batu akbar berwarna merah agak coklat plus tanaman hijau yg merambat di tebing batu, cita rasanya ada pada jaman Jurassic hanya minus T-rex. Kekhasan pemandangan di sini merupakan adanya 2 batu akbar yg mengapit peredaran sungai Cimarinjung sebelum aliran ini jatuh lagi ke bawah. Secara posisi mungkin kami berada pada tengah sirkulasi curug Cimarinjung.

Sayang waktu kami disana, sirkulasi sungai relatif deras, jadi kami tidak leluasa buat merogoh foto oleh Cimarinjung berasal berbagai sudut. Disebrang daerah kami berdiri ada 1 pohon yg bentuknya menyerupai pohon bonsai versi raksasa. Padahal Jika kami bisa sampai ke sebrang sana, kami bisa melihat barisan tebing hijau menggunakan sirkulasi Curug di sebelah kirinya. Akan tetapi terlepas dari gagalnya kami menyebrang, Cimarinjung permanen latif dengan kemegahan tebing serta sejuk pepohonan hijau disekelilingnya.

Curug Cimarinjung menggunakan ketinggian 45 meter wajib  dikunjungi, terlepas berasal akses jalan tunggangan yg rusak sebagai akibatnya memperlambat waktu tempuh, cita rasanya akan terbayar dengan keindahan Cimarinjung ini. Bahkan indahnya Curug ini bisa kita rasakan berasal kejauhan juga. Selepas asal Curug ini Bila kita meneruskan bepergian ke arah pantai, tengoklah ke belakang, Cimarinjung sepertinya memanggil kami buat pulang.


Demikian artikel saya yang membahas topik tentang curug cimarinjung. Sekian dari saya terimakasih dan semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda semua.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.